Surabaya, April 2021. Fakultas Teknik by admin
TANDA TANGAN MOU DENGAN PONDOK YAYASAN " BAITUS SURUR" DAN PROSES PENYULUHAN PRODUKSI LELE DAN TURUNANNYA
PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT DAN PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
Menciptakan kerjasama dalam rangka Program Pengabdian Masyarakat Dan Penelitian, khususnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan di bidang UMKM yang dapat memenuhi kebutuhan industri dengan menyelenggarakan program Pengabdian Masyarakat, training, pemagangan dan pemberian bantuan pendidikan yang teknisnya akan diatur lebih lanjut.
meliputi pembenihan ikan lele, pembesaran berbagai jenis ikan air tawar seperti lele, nila, gurami. Lingkungan alam dan masyarakat di DUSUN BRONGKAL Desa Banjaragung Kecamatan Puri Mojokerto Kabupaten Mojokerto sangat menunjang untuk pengembangan kegiatan budidaya ikan baik benih maupun konsumsi. Namun Kemampuan SDM kelompok ini dalam bidang perikanan masih kurang karena tidak ditunjang dari bidang ilmu perikanan, hanya berdasarkan pengalaman dan pelatihan ataupun penyuluhan dari dinas terkait. Seiring dengan perkembangan budidaya ikan lele, para petani pembudi daya dihadapkan pada berbagai permasalahan diantaranya kenaikan harga pakan yang terjadi yang disebabkan menguatnya nilai tukar dollar AS sehingga kegiatan budidaya ikan beralih dengan menggunakan pakan dari alam, yang akan menurunkan kualitas dan menghambat laju pertumbuhan ikan yang dihasilkan. Seiring dengan perkembangan usaha, masalah lain yang dihadapi adalah ketika hasil panen tidak seluruhnya terserap pasar yang menyebabkan sisa ikan yang tidak terjual harus dipelihara lagi, tentunya akan berdampak pada biaya pemeliharaan untuk pakan dan perawatan. Hal ini dapat diatasi dengan cara menjalin kerjasama dengan pengusaha makanan olahan yang berbahan baku ikan lele, contohnya dengan usaha pengasapan ikan lele yang sangat prospektif. Kegiatan usaha pengasapan ikan lele ini merupakan peluang usaha yang dapat dikembangkan dan menjadi salah satu bentuk diversifikasi usaha mikro bagi masyarakat. Salah satu kelemahan dalam mengembangkan usaha pengasapan ikan lele ini terbentur pada keterbatasan modal, proses pengolahannya masih sederhana dan menggunakan alat tradisional. Tidak tersedianya alat pengemas otomatis yang dapat menyebabkan biaya produksi dari segi packaging relatif cukup tinggi. Pemasaran termasuk kegiatan promosi dan managemen yang masih sederhana turut menjadi faktor kelemahan pengembangan usaha pengasapan ikan lele. Baik kelompok pembudidaya ikan lele yang sudah tergolong sebagai skala usaha yang besar maupun kelompok usaha pengasapan ikan lele, pengelolaan usahanya masih dilakukan secara sederhana termasuk dalam pengelolaan keuangannya yang belum dapat memisahkan antara keuangan untuk kegiatan usahanya dengan keuangan rumah tangganya walaupun sudah menggunakan bantuan buku pencatatan keuangan. Dengan demikian, laporan keuangan perlu diperbaiki sehingga sesuai dengan kaidah akuntansi dan mampu menjadi dasar bagi pengajuan tambahan modal ke perbankan. Pengelolaan keuangan menjadi salah satu aspek penting untuk kemajuan perusahaan. Berikut adalah permasalahan yang dihadapi oleh kedua mitra antara lain yaitu tingginya biaya produksi ikan yang disebabkan karena meningkatnya harga pakan dan tingginya harga benih ikan dapat menurunkan semangat masyarakat dalam membudidayakan ikan lele, terutama jika tingginya biaya produksi ini tidak diikuti dengan kenaikan harga jual ikan lele. Demikian juga dengan usaha pengasapan ikan lele, proses produksi yang dilakukan masih sangat sederhana baik pada proses pengolahan maupun packaging menjadi penyebab tingginya biaya produksi; tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan sarana untuk membuat sendiri pakan yang berkualitas untuk menurunkan biaya produksi; keterbatasan modal dan keterbatasan pengetahuan tentang pengelolaan modal usaha; Proses pengolahan ikan lele asap (sale lele) masih sangat sederhana dan menggunakan alat tradisional. Begitupun dengan ikan lele asap belum memiliki kemasan; tidak memiliki pengetahuan pembukuan yang memadai, baik usaha budi daya ikan lele maupun usaha pengasapan ikan lele memiliki keterbatasan pengetahuan dalam menyusun pembukuan usahanya; pemasaran termasuk kegiatan promosi dan pengelolaan usaha masih sederhana. Berdasarkan analisis masalah di atas, maka tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran mitra untuk memberdayakan potensi yang dimiliki masing masing mitra; meningkatkan kemampuan mitra dalam menyusun pembukuan usahanya dengan baik dan meningkatkan kemapuan mitra dalam menyusun proposal kelayakan usaha untuk mendapatkan pinjaman perbankan sehingga dapat mengembangkan usahanya; meningkatkan kemampuan mitra dalam mengelola modal usaha dengan baik, dapat membedakan keuangan usahanya dan keuangan rumah tangganya; dapat meningkatkan pendapatan kelompok usaha dan dapat menghasilkan produk ikan lele asap yang sehat dan higienis serta tahan lama.